Darurat Demografi, Presiden Korea Selatan Bentuk Kementrian Khusus

Presiden Yoon Suk-yeol Bentuk Kementerian Baru untuk Tangani Darurat Demografi

Seoul, 20 Juni 2024 – Korea Selatan menghadapi darurat demografi yang semakin mengkhawatirkan dengan tingkat kelahiran terendah di dunia. Presiden Yoon Suk-yeol telah mengambil langkah tegas dengan membentuk Kementerian Perencanaan Penanggulangan Angka Kelahiran Rendah. Kementerian baru ini bertujuan untuk mengatasi masalah demografi yang telah melanda negara tersebut sejak Agustus 2022.

Darurat Demografi

Tingkat Kelahiran Terendah di Dunia

Tingkat kelahiran di Korea Selatan pada tahun 2023 hanya sebesar 0,72, turun dari 0,78 pada tahun sebelumnya. Angka ini menjadikan Korea Selatan sebagai negara dengan tingkat kelahiran paling rendah di dunia. Sebagai perbandingan, negara tersebut membutuhkan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 untuk menghindari ketergantungan pada imigrasi dari negara lain. Tingkat kelahiran yang rendah ini mencerminkan tantangan besar bagi pemerintah Korea Selatan dalam memastikan keberlanjutan populasi dan ekonomi.

Darurat Demografi di Asia Timur

Krisis demografi tidak hanya dialami oleh Korea Selatan. Negara-negara Asia Timur lainnya seperti Jepang dan China juga menghadapi masalah serupa. Jepang, dengan populasi yang menua dengan cepat, telah lama berjuang dengan angka kelahiran yang rendah. Sementara itu, China baru-baru ini mencabut kebijakan satu anak yang telah lama berlaku, dalam upaya untuk meningkatkan angka kelahiran. Namun, Korea Selatan berada dalam posisi yang paling genting dengan penurunan tingkat kelahiran yang signifikan. Masalah ini mencerminkan tantangan regional yang lebih luas terkait dengan perubahan sosial dan ekonomi.

Dampak pada Ekonomi dan Kebutuhan Industri

Alasan di balik pentingnya peningkatan jumlah penduduk adalah pesatnya perkembangan industri di Korea Selatan. Oleh karena itu, negara ini memerlukan tenaga kerja usia produktif untuk mempertahankan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Tanpa peningkatan jumlah penduduk, Korea Selatan berisiko mengalami kekurangan tenaga kerja yang, pada gilirannya, dapat berdampak negatif pada ekonomi nasional. Terlebih lagi, industri teknologi tinggi dan manufaktur, yang menjadi tulang punggung ekonomi Korea Selatan, sangat bergantung pada tenaga kerja yang muda dan produktif.

 

 

Langkah-Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Krisis

Presiden Yoon Suk-yeol menekankan bahwa pemerintah harus mengambil langkah-langkah strategis untuk mendorong angka kelahiran. Langkah-langkah ini termasuk melalui insentif finansial, dukungan bagi keluarga muda, dan kebijakan yang lebih ramah keluarga. Selain itu, pemerintah berencana untuk meningkatkan cuti melahirkan dan paternity leave, memberikan subsidi untuk biaya pendidikan dan perawatan anak, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih fleksibel bagi para orang tua. “Kita harus bertindak sekarang untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar Presiden Yoon dalam pidatonya di Seoul.

Pembentukan Kementerian Perencanaan Penanggulangan Angka Kelahiran Rendah

Dengan pembentukan Kementerian Perencanaan Penanggulangan Angka Kelahiran Rendah, Korea Selatan berharap dapat mengatasi krisis demografi ini dengan lebih efektif dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan penduduk yang sehat. Kementerian ini akan bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah dan sektor swasta untuk merancang dan melaksanakan kebijakan yang komprehensif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang untuk masalah demografi yang dihadapi negara.

Secara keseluruhan, Korea Selatan kini berada di persimpangan jalan yang penting dalam sejarah demografinya. Dengan demikian, diharapkan bahwa dengan tindakan yang tepat dan strategis, negara ini dapat mengatasi tantangan tersebut dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Related Posts

Kepala Bank China Dihukum Mati Karena Suap dan Pinjaman Ilegal

Mantan Kepala Bank China Dihukum Mati Karena Suap dan Pinjaman Ilegal: Sebuah Pembelajaran bagi Penegakan Hukum di Indonesia Pada akhir 2023, sebuah keputusan yang mengejutkan datang dari China. Hu Huaibang,…

ICC Surati Penangkapan Netanyahu, Israel Ngamuk?

ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Netanyahu Baru-baru ini, dunia internasional dikejutkan dengan keputusan besar dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel, Benjamin…

You Missed

Banjir dan Longsor Sukabumi Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

  • By
  • Desember 9, 2024
  • 5 views
Banjir dan Longsor Sukabumi Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

Jangan Takut Rungkad! Main di CNNSLOT Situs Slot Gacor!

  • By
  • Desember 8, 2024
  • 20 views
Jangan Takut Rungkad! Main di CNNSLOT Situs Slot Gacor!

Juara Piala AFF 2024, Timnas Putri Akan Bersinar?

  • By
  • Desember 8, 2024
  • 27 views
Juara Piala AFF 2024, Timnas Putri Akan Bersinar?

Ide Liburan Akhir Tahun Bikin Happy!

  • By
  • Desember 7, 2024
  • 22 views
Ide Liburan Akhir Tahun Bikin Happy!

San Quentin 2 Death Row Lebih Keren dari San Quentin Pertama

  • By
  • Desember 7, 2024
  • 21 views
San Quentin 2 Death Row Lebih Keren dari San Quentin Pertama

Kasus Viral Gus Miftah, Netizen Minta Segera Pecat dari Stafsus

  • By
  • Desember 6, 2024
  • 26 views
Kasus Viral Gus Miftah, Netizen Minta Segera Pecat dari Stafsus