Pramono Anung Akui Kekurangan di Tengah Banjir Jakarta

Pramono Anung Akui Kekurangan di Tengah Banjir Jakarta

lacocinadeauro.com – Pramono Anung Akui Kekurangan di Tengah Banjir Jakarta. Banjir Jakarta lagi-lagi jadi sorotan publik. Meski sudah berulang kali terjadi dari tahun ke tahun, air masih saja suka datang tanpa di undang dan tanpa peringatan. Di tengah kondisi yang memprihatinkan ini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung pun angkat suara, mengakui bahwa memang ada banyak kekurangan dalam sistem tata kelola yang harus segera di perbaiki. Kalau di pikir-pikir secara mendalam, bukan cuma soal hujan deras doang, tapi banyak faktor lain yang turut berkontribusi, seperti buruknya drainase, tata ruang yang semrawut, alih fungsi lahan, hingga kurangnya kesadaran warga soal buang sampah sembarangan.

Pramono Anung dan Suara Jujur Soal Banjir Jakarta

Ketika banjir menyerang Jakarta, banyak kepala langsung di sorot. Pramono Anung, yang punya posisi strategis di pemerintahan, nggak ngeles. Dia langsung bilang kalau ada banyak PR yang belum kelar. Mulai dari infrastruktur sampai koordinasi antar instansi, ternyata masih nyangkut-nyangkut di sana sini.

Kalau di pikir, bukan hal baru sih. Tapi yang bikin beda, kali ini Pramono Anung akui kekurangan dan nggak cuma lempar tanggung jawab. Dengan lugas, Pramono Anung mengakui kalau penanganan selama ini belum cukup bikin air surut cepat. Jelas ini bikin orang banyak mikir, kenapa sih air bisa ngendon lama di jalanan.

Lebih dari itu, di a juga bilang kalau masalah ini bukan cuma urusan satu pihak. Semua harus turun tangan bareng-bareng, dari pemerintah pusat sampai warga. Jadi, bukan cuma soal hujan deras yang nggak bisa di cegah, tapi bagaimana respons cepat dan tepat yang jadi kunci utama.

Apa Saja Kekurangan yang Diakui oleh Pramono Anung

Kalau mau jujur, banjir Jakarta bukan cuma gara-gara air hujan. Ada banyak sisi yang jadi biang keroknya. Pramono Anung buka-bukaan soal ini, salah satunya soal sistem drainase yang belum maksimal. Banyak saluran air yang tersumbat, sampah numpuk, dan perawatan yang kurang rutin. Selain itu, ada faktor pembangunan yang nggak terkendali. Banyak area yang sebelumnya bisa menyerap air sekarang sudah berubah jadi beton dan aspal. Ini bikin air nggak bisa masuk ke tanah dan akhirnya numpuk di permukaan.

READ  1 Tewas Terjepit di Kecelakaan Minibus 30 Orang Karanganyar

Selain infrastruktur, Pramono Anung juga bilang kalau koordinasi antar lembaga masih bisa di perbaiki. Kadang, informasi dan tindakan di lapangan terlambat karena masing-masing lembaga jalan sendiri-sendiri. Padahal, kalau mereka bisa nyambung, bisa di pastikan penanganan bakal lebih cepat dan tepat sasaran. Tak kalah penting, di a menyinggung soal kesadaran masyarakat. Banyak orang yang buang sampah sembarangan dan membuang material ke saluran air. Ini jelas bikin saluran cepat mampet, dan ujung-ujungnya banjir pun terjadi.

Pramono Anung Akui Kekurangan di Tengah Banjir Jakarta

Pramono Anung Akui Kekurangan dan Harapan ke Depan

Setelah mengakui kekurangan yang ada, Pramono Anung nggak cuma di am. Dia bilang pemerintah bakal lebih fokus dan kerja keras untuk memperbaiki sistem yang ada. Termasuk bakal ada perbaikan drainase, sosialisasi lebih gencar ke masyarakat, dan koordinasi yang lebih rapi antar instansi.

Dia juga berharap warga bisa lebih peduli dan di siplin menjaga lingkungan, supaya nggak menambah beban sistem penanganan banjir. Kalau semua komponen ini bisa jalan bareng, bukan nggak mungkin Jakarta bisa mulai bebas dari banjir berkepanjangan. Selain itu, teknologi juga bakal jadi salah satu senjata untuk memantau dan mengantisipasi potensi banjir lebih awal. Jadi, bukan cuma bereaksi setelah kejadian, tapi bisa lebih siap sebelum air meluap.

Kesimpulan

Banjir Jakarta memang masalah lama yang belum ketemu solusi jitu. Tapi dengan pengakuan jujur dari Pramono Anung, setidaknya ada niat dan arah yang jelas untuk memperbaiki keadaan. Kekurangan selama ini sudah di akui, dan yang terpenting adalah aksi nyata ke depan. Kalau semua elemen pemerintah, lembaga, dan masyarakat bisa kerja bareng, bukan cuma banjir yang bisa di hindari, tapi Jakarta juga bisa jadi kota yang lebih nyaman dan bersih. Jadi, jangan cuma berharap dari langit turun hujan reda, tapi kita juga harus kerja bareng supaya banjir bisa tuntas.

READ  Update Pasar: Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 per Gram